Selasa, 28 Januari 2014

You + I = US

You and I are fantasy 
My erotic fantasies... 
My wild fantasies ... 
Yeah, you and I are my fantasies, your fantasies too,

I hope ...

Become our fantasies,
That will be just "US" ... 
Hopefully.

(Amen.) ^ ^



" THEN LIFE'S A FANTASY... "
-Breakbot-

Rabu, 22 Januari 2014

INTROPECTION

Look yourself in the mirror,
before you ask someone else to look in the mirror.
Because you are not necessarily better than their...

.ons. 
January, 23rd 2014

Senin, 20 Januari 2014

Tiga Hari untuk Selamanya

Satu minggu itu telah berlalu...
Satu minggu itu adalah waktu yang singkat untuk mengenalmu 
Tapi hanya dalam tiga hari memori tentangmu telah tersimpan
Dan hanya dalam tiga hari aku terbius tentangmu

Sudah kukatakan sebelumnya..
Aku seorang fantasia..
Waktu tiga hari itu dapat membawaku berimajinasi sampai ke langit ketujuh
Membawa angan dan harapanku melayang jauh kedalamnya

Kukatakan sebelumnya dan sampai saat ini, aku tidak akan terjatuh dengan biusan murahan seperti ini
Tapi nyatanya, aku masih terbius dan hampir pingsan
Tiga hari itu adalah waktu yang singkat dan ganjil
Namun tiga hari itu memberi efek berkepanjangan dan menggenapkan semuanya

Aku tidak ingin terbius apapun tentangmu sebelumnya
Karena memang aku tidak punya hasrat padamu
Bahkan untuk sedikit melirik padamu pun aku tidak ada keinginan sebelumnya
Sampai tiga hari itu...

Dan sekarang aku khawatir
Tiga hari itu tidak dapat berlanjut lagi menjadi minggu, bulan atau tahunan
Karena tiga hari itu hanya aku yang merasakan
Entah denganmu

Dan saat ini aku hanya dapat bisa berfantasi untuk berpetualang sendiri
Membayangkan tiga hari itu akan berlanjut
Membayangkan tiga hari bukan hanya aku yang merasakan
Dan membayangkan tiga hari itu akan menjadi selamanya

Ya, semoga tiga hari untuk selamanya
Bukan hanya kemarin saja... 




Float - 3 Hari Untuk Selamanya

Selasa, 14 Januari 2014

The Island of Gods

Bali...
Pulau yang aku rindukan
Pulau dimana para dewa bersemayam
Pulau dimana aroma laut, dupa dan sesajen di pinggiran jalan bercampur menjadi satu
Dan pulau dimana kita dapat saling mengenal lebih jauh...

Deburan ombak...
Lembutnya belaian angin laut...
Hangatnya sentuhan pasir...
Menjadi teman akrab dan saksi kebersamaan kita...

Mentari pagi dan aroma dupa  yang menyambut,
Menjadi saksi bisu pergantian hari
Dan menjadi penanda untuk memulai kesibukan yang beraneka ragam
Kesibukan sebagai formalitas hidup di pulau ini...

Dan senja disana adalah waktu yang paling kita tunggu
Waktu dimana kita dapat saling bercengkrama dan melepas lelah
Waktu dimana kita dapat bertukar cerita...
Bercanda tawa, berbagi kasih...
Atau bahkan terlelap ditemani dengan semilir angin hangat dari laut

Gelak tawa...
Kesedihan...
Keputusaasaan...
Dan cinta, membaur menjadi satu 
Membentuk menjadi kenangan emosi yang tak terucap..
Hanya hati dan Sang Pencipta yang tahu..

Ya, Bali...
Pulau magis...
Kekuatannya tak dapat terlihat, tapi dapat dirasakan..
Dirasakan melalui kenangan yang tersimpan

Bali | July - September





Senin, 13 Januari 2014

Hi, Dad...

Malam pergantian tahun yang lalu...
Ketika aku menengadah ke langit dan melihat cahaya kerlap-kerlip dari petasan yang diluncurkan...
 Serta ketika dirumuni oleh gelak tawa dan hangat keluarga di sekitar, aku termenung, menatap kerlap-kerlip itu dengan kosong...
Dalam hati berbisik, “ Ah seandainya saja papa disini... Mungkin dia akan senang berkumpul dengan ibunya dan adik-adiknya, serta keponakan-keponakannya.... Dia dapat melihat rumah baru kami yang sudah direnovasi... Dia dapat menemani mama... Dia dapat melihatku tumbuh dewasa dan melihatku sudah kuliah... Dia akan melihat wajahku yang berjerawat dan tubuhku yang membengkak dan seperti biasa pasti dia akan meledekku, dan kami akan saling ledek-ledekkan... Dan seandainya papa masih disini, dia pasti akan melihatku ketika nanti aku punya kekasih dan menikah, mempunyai keluarga... Juga ketika aku pulang ke Jakarta dari Jogja, akan ada yang menjemputku atau paling tidak akan ada sambutan kekonyolan di rumah seperti dulu lagi... “. Lamunanku terhenti disana...
Hampir menitikkan air mata, karena menyadari betapa seandainya itu banyak namun tidak dapat terwujud kembali...
Tersadar 7 tahun telah berlalu dan aku serta mama telah melalui 7 kali tahun baru dan natalan tanpa kehadiran papa.
Entah mengapa pergantian tahun kemarin aku kembali teringat kenangan-kenanganku bersama papa dan merasa sedih. Padahal tahun-tahun sebelumnya aku mampu melalui awal tahun tanpa sedih karena teringat papa...
Mungkin karena tahun ini, aku merayakan tahun baru dengan semua keluarga papa yang lengkap. Seperti ketika awal tahun 2007 yang lalu, tahun dimana aku, mama dan keluarga papa dapat merayakan tahun baru bersama, semua berkumpul. Semua persis seperti yang dilakukan saat kemarin, bermain kembang api dan petasan bersama sepupu-sepupu dan om juga para tante, bersenang-senang... Dan itu adalah perayaan awal tahun terakhir, dimana aku dan mama merayakan tahun baru bersama papa.
Sampai akhirnya tanggal 14 Februari  2007, semua itu terasa seperti mimpi...
Seperti aku sedang tertidur dan aku yakin ketika aku bangun semua akan kembali seperti semula... Waktu itu adalah ketika air mataku tak mampu menitik dan waktu dimana aku merasa seperti hampa, tidak tahu harus berbuat apa...
 Aku tidak sedih, tapi aku tahu aku juga tidak bahagia mendengar, melihatnya...
Tapi... Itu dia aku hampa... Hampa dan merasa aku sedang bermimpi, dan aku yakin aku akan tersadar dan semua akan membaik keesokannya...
Namun, ketika aku kembali ke rumah, aku benar-benar tersadar...
Tiada lagi suara kelintingan bel rumah berbunyi dan suara berat yang akan memanggilku ketika sore hari, tiada lagi orang yang akan aku buatkan teh/kopi, tiada lagi dada empuk yang akan menjadi bantalan ketika aku tidur malam hari, tiada lagi tangan besar yang mengelus rambutku ketika aku mau tidur dan tiada lagi suara mendengkur keras yang menjadi musikku sebelum tidur...
Dan ketika itu tangisku meledak...
Semua kesedihan yang tidak mampu keluar ketika di rumah duka atau pun pemakaman tak terbendung lagi... Teringat bahwa semuanya sudah terlambat, ucapan maaf dan terimakasih serta perlakuan baik sudah tidak dapat mengembalikan keadaan. Semua ombak kesadaran mengembalikanku ke kenyataan yang harus aku hadapi...
Tidak akan ada lagi orang yang mengantarkanku ke sekolah... Tidak akan ada lagi hadiah kecil berbentuk buku , yang biasanya setiap sore aku dapatkan... Tidak ada lagi libur weekend  dengan keluarga yang lengkap... Tidak ada lagi yang akan berebut remot Tv, game denganku... Tidak ada lagi bau wangi khas setiap pagi yang akan aku hirup... Tidak akan ada lagi orang yang berbuat konyol lagi... Juga tidak akan ada lagi orang yang akan kupanggil “papa...”. Dan aku tahu semua akan berubah...
“ Andaikan detik itu... Kan bergulir kembali. Kurindukan suasana... Basuh jiwaku... Membahagiakan aku, yang haus akan kasih dan sayangmu... “
-          Ada Band -
Tapi aku tahu, aku tidak akan pernah dapat memutar waktu kembali, yang aku bisa lakukan adalah maju melawan waktu, bangkit dari kesedihan dan menjalani hidup dengan baik.
Aku juga tahu, menangis dan menyesali semua yang aku lakukan tidak akan membuat papa kembali hadir di dunia ini. Maka, saat ini yang harus aku lakukan adalah memperbaiki kesalahanku yang telah aku lakukan kepada papa dengan melakukannya kepada orang tua satu-satunya yang sekarang aku miliki, yaitu mama...
Jika dahulu aku adalah anak yang susah diatur, tidak menurut, judes, selalu marah ketika mamaku memintaku untuk melakukan sesuatu dan banyak meminta. Sekarang aku berusaha agar saat ini mama tidak akan kerepotan mengurusku, aku akan berusaha menunjukkan aku mampu menjadi anak yang tidak akan mengecewakan orang tua, tidak mementingkan diri sendiri lagi seperti dulu. Intinya aku hanya ingin mampu membahagiakan orang tuaku satu-satunya yang saat ini aku miliki dan aku tidak mau lagi merasa menyesal seperti yang terjadi sudah-sudah... Aku tidak mau terlambat lagi. Itu intinya...
Seperti pesan papa yang paling terakhir, “ Kamu baik-baik ya sama mama... Kalian kalau ada apa-apa saling komunikasi, jangan diem-dieman... Saling ngejaga mulai dari sekarang...“
Nah, makanya buat kalian semua yang masih punya orang tua yang lengkap sampai saat ini, usahain jangan terlalu ngerepotin mereka dan hasilkan yang terbaik buat mereka, sebelum semua terlambat dan kamu belum mampu memberikan kebahagiaan apa pun untuk mereka.
Mungkin ibu kalian adalah ibu paling tercerewet yang kalian miliki, mungkin ayah kalian adalah ayah paling posessif yang kalian punyai. Mungkin ayah, ibu kalian adalah orang tua  paling menyebalkan sedunia dan kalian berharap orang tua kalian dapat diganti dengan orang tua lain yang lebih baik. Tapi sadarlah... Ketika mereka tiada, kalian akan merindukan apa yang mereka lakukan ke kalian dahulu, bahkan hal paling menyebalkan sekali pun...
Jadi hargailah dan hormatilah orang tuamu. Dengarkan nasehat orang tuamu, karena itu pasti hal terbaik untukmu tanpa kamu sadari. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari...
Doa untuk papa...
“ Pa, Onya sekarang udah besar,Onya udah jadi mahasiswa  di ISI desain interior dan bentar lagi lulus. Doain ya, pa semoga lancar... Sama doain semoga segala aspek kehidupan Onya dan mama dapat terpenuhi dan lancar, serta diberi kemudahan oleh Tuhan Yesus. Oia sekarang rumah udah direnovasi, anjing udah pada nggak ada. Terus sekarang teman-teman Onya juga bertambah, Cuma pacar belum ada...Hehehe, doain ya pa... :p. Terus sekarang Onya mah udah bisa mandiri, hidup sendiri di Jogja, pokoknya Onya udah nggak kaya Onya yang dulu... Cuma sekarang Onya jerawatan sama badan tambah bengkak euy, mungkin kalo papa ada, papa mah udah ngeledek Onya abis-abisan. Sama mama juga udah nggak sering berantem lagi kaya dulu, kami berdua udah akur dan mampu bekerja sama, saling nyemangatin seperti yang papa pengenin dulu... Aahh sama mama belum dapat pengganti papa lagi ni, ya semoga kalo diizinkan sama Tuhan & papa, mama bisa dapet pengganti yang oke ya, pa...hehehe
Nah, papa disana semoga baik-baik aja ya.  Semoga tenang dan bahagia disana. Onya dan mama baik-baik aja, santaii... Tapi tetep doain kita berdua semoga selalu lancar ya, pa. Salam buat Tuhan Yesus. Hehehe. Sip, byebye Pa, baik-baik ya. We Love you and I miss you Pa... Amin. “





Jumat, 10 Januari 2014

DREAMER

Aku adalah seorang fantasia, seorang imajiner...
Ya, seorang pemimpi mudahnya...
Mimpiku tertampung rapi di wadah tubuhku yang berada di bagian kepala, entah terluar atau terdalam, mereka adalah salah satu dari banyak baterai hidupku...
Mereka bersama dengan semua bagian tubuhku saling bekerja sama untuk merealisasikan diri mereka kedalam dunia sesungguhnya
Dan sang waktu adalah sahabat akrab mereka...
Banyak karakter dari mereka para mimpiku...  Ada yang kuat, ada yang lucu, ada yang gila dan ada yang indah, dan masih banyak lagi, tidak akan pernah dapat terhitung mungkin . Semua itu melebur dan terbentuklah warna-warna...
Warna-warna yang tidak terlihat, namun aku dapat merasakannya. Itu salah satu bentuk hadiah kecil dari para mimpiku...
Terkadang kekuatan mereka diremehkan oleh para penggerutu, yang hanya dapat merenungi nasib dan kasihannya mereka ditinggalkan oleh para mimpi mereka...
Ditinggalkan karena meremehkan para mimpi itu... Dianggap tak berdaya, dianggap tak penting dan dianggap membunuh sang waktu yang ada...
Kasihan para penggerutu... Hidup dengan kehampaan, sia-sia, tidak memiliki warna itu. Baterai mereka hancur satu...
Sedangkan para imajiner...
Lihat...
Disana mereka telah berhasil menciptakan lampu, telepon, hukum-hukum keilmuan yang ada, musik-musik yang menarik, segala inovasi...
Ya, hadiah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan sedikit surprise yang diberikan oleh mereka, para mimpi...
Tanamlah, pupuklah dan bantu mereka untuk keluar ke dunia nyata dengan doa dan usaha. Dan mereka tidak akan pernah membuatmu menyesali telah memiliki mereka...

Jangan pernah takut bermimpi...Karena mimpi adalah awal dari segalanya, selama kamu menggunakannya dengan bijaksana dan tentunya juga berusaha dan berdoalah. Kamu bisa!! Semangat!