Selasa, 29 Maret 2022

HEARTBROKEN

 Tuhan... 

Aku tidak mau marah padamu, tapi jujur aku sempat kecewa . 

Hatiku hancur berkeping-keping Tuhan. 

Separuh jiwaku hilang entah kemana. 

Aku hanya tidak memahami maksudMu untuk hidupku. 

Engkau tau siapa manusia yang menjadi support utamaku untuk di dunia ini. 

Support pertamaku adalah orang tuaku yang pada saat itu hanya satu-satunya setelah kepergian papa. Dan per Februari Engkau telah memanggilnya... 

Aku mencoba ikhlas, meskipun tetap sedih. Namun aku tetap berusaha semangat, karena aku memiliki support duniaku yang kedua, yaitu bayiku di dalam perut. 

Aku tidak mau sedih berkepanjangan karena ada dia di dalam perutku, aku akan berusaha sekuat tenaga ku untuk menjaganya, menumbuhkan nya sebaik mungkin. Itulah tujuanku ketika itu. 

Namun seperti bom yang tiba-tiba meledak di dalam hidupku, perJumat lalu Kau pun memberikanku duka yang sangat membuat hatiku hancur. 

Anakku di dalam perut dinyatakan sudah tidak ada detaknya lagi. 

Aku tak sanggup Tuhan... 

Terlalu sakit... 

Terlalu hancur... 

Begitu melihat USG, melihat si kecilku yang tak bergerak dan denyut nya tak ada, hancur hatiku Tuhan. 

Aku tak tau lagi hidupku harus apa, bagaimana dan apa yang mau aku tuju lagi. 

Berdoa padaMu pun aku enggan. 

Mendengar semua orang berkata "kamu kuat, Tuhan pasti punya rencana yang lebih indah untuk kamu n keluarga... ".Terasa sangat klise di telingaku, di otakku. 

Aku berharap detak jantungku pun Engkau ambil saat itu juga... 

Aku tidak mau peduli lagi dengan orang-orang di sekelilingku yang berusaha memberi support... 

Aku tidak mau peduli lagi dengan urusan duniawi seperti uang, harta, pekerjaan, bahkan kehidupanku sendiri. 

Aku sudah muak hidup berlama-lama di dunia. Terlalu banyak kesesakan dan yang aku lihat hanya egoisme, hanya kehausan akan harta-harta duniawi yang menurutku tidak artinya meskipun di dunia itu dibutuhkan.. 

Aku muak Tuhan... 

Bahkan sampai saat ini, ketika kekecewaan ku padaMu berangsur-angsur mereda. Puji Tuhan Engkau selalu membukakan pikiranku.. 

Aku tahu tidak ada tempat mengeluh, bercerita lain yang lebih terpercaya selain Engkau. Sehingga jauh di lubuk hatiku terdalam, aku tak bisa tak berdoa, tak bercerita dan terus marah padaMu... 

Tapi hatiku masih tetap ada puing-puing yang belum tersambung Tuhan... 

Aku merasa tidak yakin aku mampu menjalani kehidupanku di dunia ini dengan segala kekejamannya... 

Aku tidak sanggup menjalani kehidupanku sendiri, kehancuran hatiku sendiri.. 

Aku merasa terlalu lelah Tuhan... 

Rasa kesepian dan kerinduan pada mamaku, pada anakku yang setiap pagi atau saat lain yang tiba-tiba menusuk hatiku... 

Aku merasa banyak orang di sisiku, tapi aku tetap merasa kesepian Tuhan. 

Dan aku benci perasaan seperti itu, karena aku lemah Tuhan. Aku tidak tahu bagaimana mengatasinya.. 

Aku bahkan tidak tau planning ku untuk mengatasi itu semua saat ini. Tidak seperti ketika aku harus melepas kepergian Mamaku.. 

Kali ini aku merasa tanpa rencana... 

Aku tidak tahu harus apa... 

Harus bagaimana... 

Aku sudah berpasrah kepadaMu.. 

Bahkan aku siap kalau kamu harus memanggilku saat ini, meskipun dosaku masih banyak dan aku harus melalui neraka... 

Aku sudah tidak peduli Tuhan... 

Aku sudah tidak tahu arah tujuanku... 

Saat ini aku hanya mengikuti Mu Engkau mau membawaku kemana, bagaimana...

Hatiku Tuhan... 

Masih terasa hancur... 

Tolong untuk saat ini jangan tinggalkan aku, aku tidak tahu harus kemana... Bagaimana... 

Even di sekelilingku banyak orang yang mendukung... 

Aku lemah saat ini Tuhan, lelah sekali... Sangat lelah... 

Dan aku harap Engkau berkenan menyampaikan salam rinduku untuk anakku dan untuk mamaku serta permintaan maafku. 

Dan peluk cium ku, gendongan hangat ku untuk anakku. 

Dan salam rinduku serta ucapan "aku lelah ma.. " Untuk mamaku... 

Cintaku untuk mereka... 

Selamat tinggal ma... 

Selamat jalan anakku... 

Aku rindu kalian...

Marcelina Solavyn Daeli in Memorial

Hadir di Perut Mama : September 2021
Meninggal : 24 Maret 2022