Sabtu, 01 April 2017

KEHIDUPAN

Hidup & mati itu memang misteri,
Angka pada umur tidak menjamin orang akan hidup lebih lama atau sebentar.

Siapa sangka sehabis mengantarkan anak ke sekolah dengan kondisi sehat, siangnya sudah dipanggil Yang Mahakuasa karena angin duduk.

Siapa sangka sehabis bertemu tertawa-tertiwi bersama teman-temannya, beberapa bulan berikutnya ternyata ia kritis selama 3 hari dan kemudian dipanggil Yang Kuasa dalam usia 24 tahun karena tumor otak yang ternyata sudah ada sejak 2 Tahun lalu. Tapi selama itu dia tidak pernah merasakan sakit yang parah.

Siapa sangka pula sehabis berkunjung ke tempat saudara kandungnya, malam ketika akan pulang ke rumahnya dalam perjalanan mengalami kecelakaan motor dan tewas di tempat.

Siapa sangka juga suami dan ayah dari 1 anak yang sempat dirawat selama 2 hari dan pada hari ke-3 dinyatakan membaik. Ternyata sorenya mengalami anfal dan kemudian dipanggil oleh Yang Kuasa dalam hitungan hanya sepersekian detik saja.

Kadang-kadang jadi bertanya-tanya.
Orang-orang yang dipanggil itu sebelumnya sudah diberitahu belum ya? Sudah diberi seperti Surat pemberitahuan atau something gitu?
Kalau belum, apa ya rasanya ketika dipanggil secara mendadak seperti itu?Bingung nggak? 
Soalnya banyak yang bilang ketika dipanggil dan Kita Tiba di dunia sana, Kita akan diminta pertanggungjawabannya atas apa yang telah Kita lakukan.
Jadi kebayang kalau belum ada persiapan apa-apa terus tiba-tiba ada interview kerja atau ada ujian.
Kemudian apa saja yang harus Kita lakukan disana?
Akan banyak orang berpakaian putihkah seperti yang ada di film-film?
Akankah bertemu dengan orang-orang sebelumnya telah dipanggil lebih dulu?

Kemudian ada sebuah banyolan dari beberapa orang bahwa katanya orang baik itu dipanggil lebih cepat, karena orang brengsek biasanya dipanggilnya nanti-nanti.Jadi, jadi aja orang brengsek.
Emang pada kenyataannya seperti itukah?
Duh pemikiran yang agak aneh si...
Tapi entahlah...

Yang jelas hidup dan mati itu misteri dan mereka berdampingan.
Ada yang datang dan ada yang pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar